Kamis, 22 Agustus 2013

Minggu itu, rekan rekan OMK Santo Michael bertugas memberi kan sedikit ilmunya kepada adik adik pia. Hari itu sehari setelah kemerdekaan RI yang ke 68. Semangat kemerdekaan yang dimiliki oleh anak anak ini sangatlah menggebu - gebu. Ketika ditanya apakah mereka berpartisipasi memeriahkan 17 an, jawab mereka serentak ,ikuuut. ada yang ikut lomba, menghias rrumah mereka dengan pernak pernik kemerdekaan dan masih banyak yang lain.

Nah hari itu , kami bersepakat untuk memberikan materi berupa pengenalan teknologi kepada anak anak. Yah,tak muluk muluk, cuman menggambar via laptop. Biarlah mereka juga mengenal teknologi,walau hidup didesa,mereka tidak boleh gaptek teknologi dan mengerti teknologi yang baik itu seperti apa. Setelah diarahkan beberapa saat, dengan bermodalkan beberapa laptop hasil pinjam meminjam dari warga lingkungan gereja, akhirnya kami mengajarkan mereka menggambar. cukup dengan aplikasi PAINT yang merupakan bawaan dari sistem operasi si laptop.

Mereka sangat antusias. Dipikirkannya ide untuk digambar. dan hasilnya tak terlalu buruk untuk pemula. Semoga suatu saat nanti mereka jago dengan teknologi,dan menjadikan bangsa ini tidak gaptek dan tidak mudah di bohongi lagi.














Masih bingung antara OMK dengan Mudika ?

Posted by OMK Santo Michael On 07.44 No comments

Profil Orang Muda Katolik

Siapa sich OMK itu?
Menurut Pedoman Karya Pastoral Kaum Muda (PKPKM)  yang dikeluarkan Komisi Kepemudaan KWI, OMK adalah orang muda yang sudah dibabtis katolik dan mereka yang berusia 13 s.d. 35 tahun dan belum menikah.

Rentang umur tersebut menunjukkan bahwa kaum muda terdiri atas usia remaja sampai dengan dewasa awal. Rentang umur tersebut dikategorisasi lebih rinci demi efektivitas pendampingan . Kategorisasi tersebut sebagai berikut:
1. Kelompok usia remaja (13 - 15 tahun)
2. Kelompok usia taruna (16 - 19 tahun)
3. Kelompok usia madya (20 - 24 tahun)
4. Kelompok usia karya  (25 - 35 tahun)

Apa bedanya OMK dan MUDika?
Romo Yohanes Dwi Harsanto, Pr,  Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia/KWI, menjelaskan mengenai OMK dan Mudika sebagai berikut:
Muda-Mudi Katolik (Mudika) ialah kelompok OMK  (pemuda/i yang beragama Katolik) teritorial paroki. Mudika berkembang menjadi salah satu organisasi dalam paroki. Sejarah Mudika dimulai sejak “Pemuda Katolik” menjadi Organisasi Massa pada awal Orde Baru.

OMK yang tidak mau menjadi ormas “Pemuda Katolik” kemudian membentuk kelompok teritorial paroki bernama Mudika. Pencetus nama Mudika ini ialah FX Puniman (seorang aktivis OMK 1970-an) yang juga wartawan di kota Bogor. Maka anggota Mudika ialah OMK-OMK yang tidak mau menjadi anggota Ormas “Pemuda Katolik”. Sedangkan OMK ialah individu atau sekelompok orang yang berusia muda dan beragama Katolik. Jadi OMK lebih luas daripada Mudika. OMK ada di mana-mana, baik di organisasi Mudika maupun komunitas non – Mudika. Banyak pula OMK yang tidak mau menjadi anggota Mudika. Mereka lebih suka menjadi anggota kelompok kategorial seperti Persekutuan Doa Karismatik Katolik, Persekutuan Doa Legio Mariae, Komunitas OMK Peduli Sampah, Persekutuan Doa Meditatif ala Taize, dll, atau, banyak pula OMK yang hanya misa sekali seminggu.
Maka OMK dan Mudika dapat ada bersama- sama dalam satu paroki. Namun harap dicatat bahwa OMK bukan organisasi. OMK ialah individu atau komunitas orang berusia muda dan beragama Katolik.

Mudika merupakan salah satu kelompok OMK di Gereja Paroki lingkupnya teritorial. Sementara OMK adalah individu atau komunitas yang tak hanya lingkup teritorial. Persamaan keduanya: keduanya beranggota orang berusia muda beragama Katolik(Dikutip dari tulisan- Romo Yohanes Dwi Harsanto, Pr, ).

sumber : http://www.komkepbandung.com/tentang-omk-bandung-katolik/
dikutip pada 22 Agustus 2013 pukul 21:44 WIB 

Rabu, 14 Agustus 2013

SAATNYA BERDOA "MALAIKAT TUHAN"

Posted by OMK Santo Michael On 01.21 No comments
Sebagian besar umat Katolik Roma mempunyai kebiasaan untuk mengucapkan serangkaian doa tiga kali dalam sehari. Rangkaian doa tersebut dikenal dengan “Doa Angelus” atau “Doa Malaikat Tuhan” Angelus didaraskan pada jam 6 pagi, jam 12 siang dan jam 6 petang. Nama Angelus diambil dari kata pertama dalam doa tersebut dalam bahasa Latin, artinya “Malaikat”. Beginilah bunyinya: Angelus Domini nuntiavit Mariae atau Malaikat Tuhan menyampaikan kabar kepada Maria.

Doa Angelus mungkin adalah suatu cara bagi umat beriman untuk berdoa bersama seperti dalam Breviary atau Ofisi, yaitu doa yang didoakan oleh para imam dan para anggota komunitas suatu Ordo Religius. Umat yang tidak dapat membaca, dapat menghafalkan doanya.

Doa Angelus sudah dimulai sejak tahun 1263 oleh Santo Bonaventura dalam Sidang Umum Ordo Fransiskan. Doa ini berkembang dari abad ke abad sampai dengan zaman Paus Yohanes XXII yang memberikan indulgensi kepada orang yang mengucapkan Doa Angelus.

Paus Pius V dalam tahun 1571 memperbaharui dan melengkapi bentuknya seperti yang kita kenal sekarang ini. Pada waktu itu, Doa Angelus diucapkan pada dini hari untuk menghormati kebangkitan Yesus, pada siang hari untuk menghormati sengsara Yesus dan pada senja hari untuk menghormati peristiwa Inkarnasi.

Paus Yohanes XXIII dalam catatannya tentang lonceng Angelus yang didentangkan pada pada pagi hari menggambarkan, lonceng dini hari merupakan tanda pergantian malam menjadi siang yang gemilang, pada saat itu langit menunduk untuk bertemu dengan bumi.

Paus Paulus VI dalam ensiklik “Marialis Cultus” menulis, “Doa ini sesudah berabad-abad tetap mempertahankan nilainya dan kesegaran aslinya.” Paus Yohanes Paulus II menandaskan bahwa Doa Angelus tak perlu diubah sebab bentuknya sederhana, diangkat dari Injil, dan asal-muasalnya berkaitan dengan doa perdamaian dan misteri Paska.

Banyak keluarga Katolik dengan setia mengucapkan Doa Angelus pagi, siang dan malam hari. Juga di Indonesia, sejak puluhan tahun yang lampau, bila mendengar lonceng Angelus berbunyi, umat langsung meninggalkan segala kesibukannya untuk sejenak memanjatkan Doa Angelus. Pada Masa Paskah, Doa Angelus diganti dengan Doa Ratu Surga.

Dalam Doa Angelus, biasanya satu orang akan mengucapkan suatu kalimat dan yang lain memberikan tanggapan. Mengapa kita tidak mulai ikut mendoakannya juga?

Bapa Suci sendiri memimpin umatnya berdoa Angelus setiap hari Minggu siang.

Beginilah doanya:

Maria diberi kabar oleh malaikat Tuhan, bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus.

Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan pada waktu kami mati. Amin.

Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu.

Salam Maria ....

Sabda sudah menjadi daging, dan tinggal di antara kita.

Salam Maria ....

Doakanlah kami, ya Santa Bunda Allah, supaya kami dapat menikmati janji Kristus.

Ya Allah, karena kabar malaikat kami mengetahui bahwa Yesus Kristus Putra-Mu menjadi manusia; curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya karena sengsara dan salib-Nya, kami dibawa kepada kebangkitan yang mulia. Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami. Amin.

--Deo Gratias--

pada 13 Agustus 2013 pukul 15 : 22 WIB

MENGAPA EKARISTI (Bagian 1)

Posted by OMK Santo Michael On 01.18 No comments
I. Banyak umat bertanya tentang Ekaristi

Ada banyak umat non-Katolik yang sering mempertanyakan mengapa umat Katolik merayakan Ekaristi. Mereka sering mempertanyakan dasar alkitabiah dari pengajaran Ekaristi. Sebaliknya, ada juga sebagian umat Katolik yang juga ‘merasa’ bahwa perayaan Ekaristi kurang menyentuh perasaan mereka, sehingga terasa membosankan. Apalagi ditambah dengan khotbah Romo yang terdengar ‘monoton’, dan koor yang kadang terdengar apa adanya, yang dalam beberapa kesempatan terdengar ‘fals‘. Artikel ini hendak memaparkan alasan mengapa Gereja Katolik mengambil Ekaristi sebagai bentuk penyembahan yang tertinggi, yang dirayakan setiap hari sampai akhir zaman. Gereja Katolik merayakan Ekaristi, karena: 1) tunduk terhadap perintah Kristus, 2) melaksanakan pesan terakhir Kristus, 3) hal ini dilakukan oleh seluruh jemaat perdana, dan diteruskan oleh Gereja di sepanjang sejarah sampai saat ini.

II. Tunduk terhadap perintah Kristus

Rasul Yohanes menulis bahwa bukti kita mengasihi Allah adalah jika kita menjalankan semua perintah-Nya (lih. 1 Yoh 5:3). Perintah yang mana? Semua perintah yang telah diberikan oleh Kristus. Sebelum Kristus naik ke Sorga, Dia memberikan perintah, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Mat 28:19-20) Selain perintah untuk melakukan evangelisasi dan membaptis seluruh bangsa, Kristus menginginkan agar kita dapat melakukan dan mengajarkan semua orang untuk melakukan segala sesuatu yang diperintahkan oleh Kristus.

Kita tidak mempunyai hak untuk memilih-milih perintah mana yang kita suka dan mana yang tidak, karena kita pandang sulit atau kurang masuk akal. Ketaatan untuk menjalankan semua perintah Kristus adalah merupakan tanda kedewasaan spiritualitas dari seseorang dan sebaliknya kemampuan untuk menjalankan semua perintah Kristus hanya dapat terjadi dengan bantuan rahmat Allah.

Sumber: Situs Katolisitas
--Deo Gratias--
FB : https://www.facebook.com/gerejakatolik/posts/10152130783644638 
dikutip : 13 Agustus 2013 pukul 15 : 10 WIB dan di poskan pada 13 Agustus pukul 15 : 18 WIB 

Romo FX. Sutarno, MSF

Posted by OMK Santo Michael On 00.53 No comments

Romo Rinata Hadiwardaya, MSF

Posted by OMK Santo Michael On 00.48 1 comment

Frater Eko Swasono, MSF

Posted by OMK Santo Michael On 00.38 No comments

Frater Antonius Setya Herawan, MSF

Posted by OMK Santo Michael On 00.02 No comments

Frater Mayolus Tiro, MSF

Posted by OMK Santo Michael On 00.02 No comments

Frater Sutrisno , MSF

Posted by OMK Santo Michael On 00.01 No comments

Romo Supri , MSF

Posted by OMK Santo Michael On 00.00 No comments

Selasa, 13 Agustus 2013

Romo Rufinus Sebastian Herlambang , MSF

Posted by OMK Santo Michael On 23.59 No comments
  • Facebook
  • Twitter